Sifat-Sifat Guru Dalam Mengajar

Guru merupakan bagian terpenting dalam keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu, sifat guru dalam mengajar merupakan hal yang penting untuk ditelaah.

Apa saja sifat guru yang perlu untuk diketahui dan diterapkan itu?

Sifat guru dalam pembahasan ini dimaksudkan tentang kebiasaan yang diterapkan guru di kelas. Beberapa diantaranya merupakan bagian penting, dan bahkan ada juga yang sebaiknya dihindarkan.

Sifat Guru Sabar

Kegiatan belajar mengajar itu tidak hanya berbicara persoalan waktu yang singkat. Melainkan, ada banyak waktu yang dibutuhkan untuk melihat ketercapaian pembelajaran itu. Berhasil atau tidaknya, tentu menjadi patokan inti dalam hal ini.

Tetapi, sifat sabar bagi seorang guru tentu sangatlah diperlukan adanya. Bagaimana tidak, bilamana seorang guru itu tidak memiliki sabar dalam dirinya, tentu saja hal ini akan berdampak buruk bagi kegiatan belajar mengajar yang dilakukannya di kelas.

Sifat Sabar pada dasarnya tidak ada batasan. Manusialah yang membuat batasan itu sendiri. Terkadang, dalam lingkungan kehidupan bermasyarakat sering sekali terdengar istilah:
Kesabaran itu ada batasnya.

Padahal, bila ditelaah lebih dalam dan mendasar, bahwa sifat sabar itu tiada batasan utuknya. Inilah yang menjadi ancaman tersendiri bagi pribadi seorang guru.

Walau kata sabar tidak tercantum secara gamblang dalam struktur kompetensi guru yang diuraikan dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, dirasa hal itu sudah include (termasuk) di dalamnya.

Guru itu perlu sabar. Mengapa? Karena pembelajaran itu tidak instan. Tidak ada istilah instan bagi kegiatan belajar mengajar.  Diperlukan struktur turunan yang logis dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Andai saja belajar adalah kegiatan yang instan, tentulah tidak membutuhkan waktu yang cukup lama hingga bertahun-tahun, atau melewati tiap-tiap semester untuk mencapai tujuan tertentu.

Sifat sabar perlu dihadirkan bagi setiap pendidik atau guru. Karena pembelajaran itu tidak instan, maka sifat sabar ini juga harus senantiasa diterapkan dalam setiap kegiatan guru. Guru seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, diartikan sebagai orang yang digugu dan ditiru. Oleh sebab itu, sabar harus tetap diterapkan karena guru dipantau oleh peserta didiknya untuk ditiru oleh mereka.

Bagaimana bila guru berlaku sembrono dan tidak sabar? Hal inilah yang akan mengantarkan pada peserta didik yang tidak sabar juga. Mereka, akan melihat aktivitas guru mereka, apapun itu, termasuk kesabaran seorang guru.

Terkadang, untuk persoalan pribadi, peserta didik itu tidak akan menerapkannya langsung. Tetapi, akan terlihat di masa mendatang. Kelak peserta didik itu sudah dewasa, ia akan menerapkan apa yang ia dapatkan saat duduk dibangku sekolah dulu. Bila ini berlangsung baik, maka inilah sosok guru yang didambakan.

0 komentar